Gnetum gnemon merupakan salah satu anggota gymnospermae. Gymnospermae (dari bahasa Yunani: gymnos (telanjang) dan sperma (biji) atau tumbuhan berbiji terbuka merupakan kelompok tumbuhan berbiji yang bijinya tidak terlindung dalam bakal buah (ovarium). Pada tumbuhan berbunga (Angiospermae, atau Magnoliophyta), biji atau bakal biji selalu terlindungi penuh oleh bakal buah sehingga tidak terlihat dari luar. Pada Gymnospermae, biji terekspos langsung atau terletak di antara daun-daun penyusun strobilus atau runjung. Pada melinjo misalnya, "pĂȘntil"nya (yaitu bijinya) sejak dari "kroto" hingga melinjo masak dapat dilihat, sementara pada tusam biji terletak pada runjungnya.
Gymnospermae telah hidup di bumi sejak periode Devon (410-360 juta tahun yang lalu), sebelum era dinosaurus. Pada saat itu, Gymnospermae banyak diwakili oleh kelompok yang sekarang sudah punah tetapi masih terdapat anggota-anggotanya lain yang dapat melanjutkan keturunannya hingga sekarang. Angiospermae yang ditemui sekarang dianggap sebagai penerus dari salah satu kelompok Gymnospermae purba yang telah punah (paku biji). Namun diantara Angiospermae dan Gymnospermae mempunyai persamaan dan perbedaan.
Persamaan Angiospermae dan Gymnospermae diantaranya :
o Keduanya berupa pohon dan semak
o Megaspora terdapat dalam megasporangium(nusellus) dan tidak pernah lepas.
o Nusellus dikelilingi integumen membentuk bakal biji. Bakal biji mempunyai bentuk sesile atau bertangkai.
o Keduanya menghasilkan biji.
o Serbuk sari tumbuh menjadi buluh serbuk.
Perbedaan Angiospermae dan Gymnospermae yaitu :
Angiospermae
o Habitus : Kebanyakan herba
o Perbanyakan vegetatif : Dengan bulbus,rhizoma,stek, dan cangkok
o Ovum : Tidak dibentuk dalam arkegonium
o Bakal biji : Tertutup(dilindungi karpel)
Gymnospermae
o Habitat : Tidak ada yang herba
o Perbanyakan vegetatif : Dengan tunas batang (bulbil)
o Ovum :Dibentuk dalam arkegonium(kecuali gnetum)
o Bakal biji : Terbuka (tidak dilindungi karpel)
Dalam banyak hal, Gnetum gnemon mempunyai banyak persamaan dengan Angiospermae. Adapun persamaanya yaitu :
o Mempunyai pertulangan daun yang reticulate (menjala) seperti kebanyakan pada Angiospermae
o Mempunyai trakea walaupun pembentukannya berbeda
o Saluran mikropil panjang dan setara dengan tangkai putik pada Angiospermae
o Pembentukan ovum tidak dari arkegonium, tetapi dari beberapa inti bebas gametofit betina
o Kotiledon berjumlah dua (dikotiledon).
Gb 1 dan 2. Tumbuhan melinjo(Gnetum gnemon)
Klasifikasi Gnetum gnemon
Kingdom: Plantae
Division: Gnetophyta
Class: Gnetopsida
Order: Gnetales
Family: Gnetaceae
Genus: Gnetum
Species: G. gnemon
Melinjo (Gnetum gnemon) merupakan tumbuhan tahunan berbentuk pohon yang berumah dua (dioecious). Batangnya kokoh dan bisa dimanfaatkan sebagai bahan bangunan. Daunnya tunggal berbentuk oval dengan ujung tumpul. Melinjo tidak menghasilkan bunga dan buah sejati karena bukan termasuk tumbuhan berbunga. Yang dianggap sebagai buah sebenarnya adalah biji yang terbungkus oleh selapis aril yang berdaging.
Melinjo berperawakan pohon yang ramping, berkelamin dua dan selalu hijau, dengan batang yang lurus sekali, tingginya 5-10 m; kulit batangnya berwarna kelabu, ditandai oleh gelang-gelang menonjol secara nyata; cabang-cabangnya berbagai ukuran dan letaknya melingkari batang, terus sampai di pangkal bacang. Cabang itu menebal di pangkalnya. Daun-daunnya berhadapan, berbentuk jorong, berukuran (7,5-20) cm x (2,5-10) cm; tulang daun sekunder melengkung dan bersatu di ujungnya. Perbungaannya menyendiri dan keluar dari ketiak daun, juga dari batang yang celah tua, panjangnya 3-6 cm, dengan bunga-bunganya tersusun dalam bentuk lingkaran di buku-bukunya. Bunga betina sebanyak 5-8 kuntum pada setiap buku perbungaan, bentuknya bundar dan melancip ke ujungnya. Buahnya mirip buah geluk, berbentuk jorong, panjangnya 1-3>5 cm, berembang (apiculate) pendek, berbulu halus, mula-mula berwarna kuning, kemudian berubah menjadi merah sampai lembayung jika macang. Bijinya satu butir per buah, berukuran besar dan berkulit tanduk.
Proses embriogenesisnya mungkin belum tuntas sewaktu biji itu jatuh dari pohon, perkembangan selanjutnya terjadi sewaktu biji sudah tergeletak di tanah. Biji itu memerlukan waktu beberapa bulan sampai 1 tahun untuk mulai berkecambah. Fase yuwananya berlangsung 5-8 tahun. Munculnya ranting secara serempak dan pembungaannya berlangsung terus-menerus sepanjang tahun, tetapi keadaan iklim di sentra-sentra utamanya menyebabkan adanya tingkatan kesinkronan, yang seringkali menjurus ke terjadinya 2 kali masa panen per tahunnya.
Organ Reproduksi
Sporofit Gnetum gnemon bersifat Dioceous sehingga organ reproduksi jantan dan betina terdapat pada tanaman yang berbeda. Organ reproduksi terorganisasi dalam strobili. strobili tersusun atas perbungaan panikula atau fasikula pada ketiak daun. Strobili juga tumbuh dalam ketiak pasangan daun sisik yang tersuun dekusata. Daun sisik ini bergabung pada bagian dasarnya membentuk brakte.
Reproduksi Generatif Pada G.gnemon menggunakan organ reproduksi yang disebut konus atau strobilus. Strobilus pada G.gnemon ada dua yaitu strobilus jantan dan strobilus betina.
Strobilus jantan
Gb.3 Strobilus jantan G. gnemon
Terdiri dari sumbu memanjang yang jelas buku dan ruasnya. Strobilus muda memiliki ruas yang sangat pendek. Pada buku ini mendukung brakte yang berbntuk sisik, tersusun menggerombol. Brakte buku bergabung membentuk struktur yang disebut kupula atau Collar. Jumlah kupula sesuai dengan jumlah buku pada aksis, biasanya bervariasi antara 10-20. Tiap kupula mendukung 3-6 lingkaran bunga jantan. Tiap lingkaran mendukung sejumlah bunga jantan. Bunga jantan dalam lingkaran tersusun berseling. diatas lingkaran bunga jantan terdapat satu lingkaran yang bunga betina yang abortif. Pada Gnetum gnemon 2 atau 3 kupula pada ujung strobilus, terdiksi dan steril. Di dalam strobilus jantan terdapat banyak anteridium yang mengandung sel-sel induk butir serbuk. Sel-sel tersebut bermeiosis dari setiap sel induk terbentuk 4 butir serbuk yang bersayap.
Strobilus betina
Gb.5 Strobilus betina G. gnemon
Strobilus betina mempunyai organisasi yang sama dengan strobilus jantan dengan tiap lingkaran terdiri dari 4-10 ovul diatas tiap kupula. Tidak semua ovul akan berkembang menjadi biji, hanya beberapa ovul yang mengalami kematangan. Pada strobilus betina terdapat banyak arkegonium. Pada tiap-tiap arkegonium terdapat satu sel induk lembaga yang bermeiosis sehingga terbentuk 4 sel yang haploid. Tiga mati, dan satu sel hidup sebagai sel telur. Arkegonium ini bermuara pada satu ruang arkegonium.
Fertilisasi
Di dalam strobilus jantan terdapat banyak anteridium yang mengandung sel-sel induk butir serbuk. Sel-sel tersebut bermeiosis dari setiap sel induk terbentuk 4 butir serbuk yang bersayap kemudian serbuk sari jatuh pada tetes penyerbukan (ujung putik) buluh serbuk membelah menjadi inti tabung dan inti spermatogen. Inti spermatogen membelah lagi menjadi dua inti sperma yang membuahi sel telur di dalam ruang arkegonium. Pada strobilus betina terdapat banyak arkegonium. Pada tiap-tiap arkegonium terdapat satu sel induk lembaga yang bermeiosis sehingga terbentuk 4 sel yang haploid. Tiga mati, dan satu sel hidup sebagai sel telur. Arkegonium ini bermuara pada satu ruang arkegonium.
waktu penyerbukan kulit/pembungkus yang berbentuk pipa yang panjang mengeluarkan cairan pada puncak kulminasinya, yang menjaga butir pollen, yang dibawa oleh angin, atau mungkin sampai taraf tertentu oleh serangga, dan oleh penguapan ini ditarik ke atas puncak nucellus, jika disorganisasi parsial sel telah menimbulkan suatu tidak beraturan pollen-chamber
Pollen-Tube, berisi dua generatif dan satu inti vegetatif, menembus dinding dari megaspore dan kemudian menjadi menggembung yang akhirnya dua nucleus generatif keluar dari tabung dan sumbu dengan dua nucleus di dalam 1/2 dari megaspora yang subur.Sebagai hasil dari fertilisasi , nucleus yang fertil dari megaspore dikelilingi oleh suatu dinding sel, dan terbentuk zigot, yang mungkin melekat pada dinding dari megaspore atau berakhir pada suatu tabung pollen mereka kemudian tumbuh di dalam tabung panjang atau proembryos, cara mereka tumbuh ke arah prothallus dan secepatnya embrio dibentuk di akhir dari tabung proembryo.
Hanya Satu embrio yang menjadi dewasa. Embrio Gnetum membentuk hypocotyl, yang bertindak sebagai suatu tempat cadangan makanan dan mengambil makanan dari prothallus. daerah sebelah luar dari biji yang tebal dibentuk dari perianth yang sebelah luar,kulit yang berkayu dibentuk dari perianth yang bagian dalam itu. Jenis Gnetum yang memanjat ditandai oleh produksi beberapa silinder pusat dari kulit pohon dan kayu sekunder, yang tambahan tambahan cambium yang menghasilkan perisikel, seperti pada Cycas dan Makrozamia
Bakal biji (Ovule)
Pada Gnetum gnemon bakal bijinya terdiri dari 3 lapisan pelindung yaitu (1)Perianth, merupakan lapisan paling luar dan berdaging(fleshy),(2) Integumen luar, merupakan lapisan bagian tengah,(3)Integumen dalam, merupakan lapisan bagian dalam yang memanjang membentuk saluran tangkai putik.
Biji
Kulit biji pada Gnetum gnemon dapat dibedakan menjadi 3 antara lain
o Sarcotesta
Merupakan kulit biji terluar dan biasanya berdaging. Tersusun atas epidermis dengan lapisan kutikula, parenkim yang homogen, sklereid dengan dinding lignin, dan serat.
o Sklerotesta
Merupakan kulit biji bagian tengah dan keras. Lapisan ini mempunyai berbagai bentuk.
o Endotesta
Merupakan kulit biji bagian dalam. Tersusun atas parenkim, dan bersifat tipis seperti membran (membranous)
Gnetum gnemon merupakan salah satu anggota gymnospermae. Gymnospermae (dari bahasa Yunani: gymnos (telanjang) dan sperma (biji) atau tumbuhan berbiji terbuka merupakan kelompok tumbuhan berbiji yang bijinya tidak terlindung dalam bakal buah (ovarium). Pada tumbuhan berbunga (Angiospermae, atau Magnoliophyta), biji atau bakal biji selalu terlindungi penuh oleh bakal buah sehingga tidak terlihat dari luar. Pada Gymnospermae, biji terekspos langsung atau terletak di antara daun-daun penyusun strobilus atau runjung. Pada melinjo misalnya, "pĂȘntil"nya (yaitu bijinya) sejak dari "kroto" hingga melinjo masak dapat dilihat, sementara pada tusam biji terletak pada runjungnya.
Gymnospermae telah hidup di bumi sejak periode Devon (410-360 juta tahun yang lalu), sebelum era dinosaurus. Pada saat itu, Gymnospermae banyak diwakili oleh kelompok yang sekarang sudah punah tetapi masih terdapat anggota-anggotanya lain yang dapat melanjutkan keturunannya hingga sekarang. Angiospermae yang ditemui sekarang dianggap sebagai penerus dari salah satu kelompok Gymnospermae purba yang telah punah (paku biji). Namun diantara Angiospermae dan Gymnospermae mempunyai persamaan dan perbedaan.
Persamaan Angiospermae dan Gymnospermae diantaranya :
o Keduanya berupa pohon dan semak
o Megaspora terdapat dalam megasporangium(nusellus) dan tidak pernah lepas.
o Nusellus dikelilingi integumen membentuk bakal biji. Bakal biji mempunyai bentuk sesile atau bertangkai.
o Keduanya menghasilkan biji.
o Serbuk sari tumbuh menjadi buluh serbuk.
Perbedaan Angiospermae dan Gymnospermae yaitu :
Angiospermae
o Habitus : Kebanyakan herba
o Perbanyakan vegetatif : Dengan bulbus,rhizoma,stek, dan cangkok
o Ovum : Tidak dibentuk dalam arkegonium
o Bakal biji : Tertutup(dilindungi karpel)
Gymnospermae
o Habitat : Tidak ada yang herba
o Perbanyakan vegetatif : Dengan tunas batang (bulbil)
o Ovum :Dibentuk dalam arkegonium(kecuali gnetum)
o Bakal biji : Terbuka (tidak dilindungi karpel)
Dalam banyak hal, Gnetum gnemon mempunyai banyak persamaan dengan Angiospermae. Adapun persamaanya yaitu :
o Mempunyai pertulangan daun yang reticulate (menjala) seperti kebanyakan pada Angiospermae
o Mempunyai trakea walaupun pembentukannya berbeda
o Saluran mikropil panjang dan setara dengan tangkai putik pada Angiospermae
o Pembentukan ovum tidak dari arkegonium, tetapi dari beberapa inti bebas gametofit betina
o Kotiledon berjumlah dua (dikotiledon).
Klasifikasi Gnetum gnemon
Kingdom: Plantae
Division: Gnetophyta
Class: Gnetopsida
Order: Gnetales
Family: Gnetaceae
Genus: Gnetum
Species: G. gnemon
Melinjo (Gnetum gnemon) merupakan tumbuhan tahunan berbentuk pohon yang berumah dua (dioecious). Batangnya kokoh dan bisa dimanfaatkan sebagai bahan bangunan. Daunnya tunggal berbentuk oval dengan ujung tumpul. Melinjo tidak menghasilkan bunga dan buah sejati karena bukan termasuk tumbuhan berbunga. Yang dianggap sebagai buah sebenarnya adalah biji yang terbungkus oleh selapis aril yang berdaging.
Melinjo berperawakan pohon yang ramping, berkelamin dua dan selalu hijau, dengan batang yang lurus sekali, tingginya 5-10 m; kulit batangnya berwarna kelabu, ditandai oleh gelang-gelang menonjol secara nyata; cabang-cabangnya berbagai ukuran dan letaknya melingkari batang, terus sampai di pangkal bacang. Cabang itu menebal di pangkalnya. Daun-daunnya berhadapan, berbentuk jorong, berukuran (7,5-20) cm x (2,5-10) cm; tulang daun sekunder melengkung dan bersatu di ujungnya. Perbungaannya menyendiri dan keluar dari ketiak daun, juga dari batang yang celah tua, panjangnya 3-6 cm, dengan bunga-bunganya tersusun dalam bentuk lingkaran di buku-bukunya. Bunga betina sebanyak 5-8 kuntum pada setiap buku perbungaan, bentuknya bundar dan melancip ke ujungnya. Buahnya mirip buah geluk, berbentuk jorong, panjangnya 1-3>5 cm, berembang (apiculate) pendek, berbulu halus, mula-mula berwarna kuning, kemudian berubah menjadi merah sampai lembayung jika macang. Bijinya satu butir per buah, berukuran besar dan berkulit tanduk.
Proses embriogenesisnya mungkin belum tuntas sewaktu biji itu jatuh dari pohon, perkembangan selanjutnya terjadi sewaktu biji sudah tergeletak di tanah. Biji itu memerlukan waktu beberapa bulan sampai 1 tahun untuk mulai berkecambah. Fase yuwananya berlangsung 5-8 tahun. Munculnya ranting secara serempak dan pembungaannya berlangsung terus-menerus sepanjang tahun, tetapi keadaan iklim di sentra-sentra utamanya menyebabkan adanya tingkatan kesinkronan, yang seringkali menjurus ke terjadinya 2 kali masa panen per tahunnya.
Organ Reproduksi
Sporofit Gnetum gnemon bersifat Dioceous sehingga organ reproduksi jantan dan betina terdapat pada tanaman yang berbeda. Organ reproduksi terorganisasi dalam strobili. strobili tersusun atas perbungaan panikula atau fasikula pada ketiak daun. Strobili juga tumbuh dalam ketiak pasangan daun sisik yang tersuun dekusata. Daun sisik ini bergabung pada bagian dasarnya membentuk brakte.
Reproduksi Generatif Pada G.gnemon menggunakan organ reproduksi yang disebut konus atau strobilus. Strobilus pada G.gnemon ada dua yaitu strobilus jantan dan strobilus betina.
Terdiri dari sumbu memanjang yang jelas buku dan ruasnya. Strobilus muda memiliki ruas yang sangat pendek. Pada buku ini mendukung brakte yang berbntuk sisik, tersusun menggerombol. Brakte buku bergabung membentuk struktur yang disebut kupula atau Collar. Jumlah kupula sesuai dengan jumlah buku pada aksis, biasanya bervariasi antara 10-20. Tiap kupula mendukung 3-6 lingkaran bunga jantan. Tiap lingkaran mendukung sejumlah bunga jantan. Bunga jantan dalam lingkaran tersusun berseling. diatas lingkaran bunga jantan terdapat satu lingkaran yang bunga betina yang abortif. Pada Gnetum gnemon 2 atau 3 kupula pada ujung strobilus, terdiksi dan steril. Di dalam strobilus jantan terdapat banyak anteridium yang mengandung sel-sel induk butir serbuk. Sel-sel tersebut bermeiosis dari setiap sel induk terbentuk 4 butir serbuk yang bersayap.
Strobilus betina mempunyai organisasi yang sama dengan strobilus jantan dengan tiap lingkaran terdiri dari 4-10 ovul diatas tiap kupula. Tidak semua ovul akan berkembang menjadi biji, hanya beberapa ovul yang mengalami kematangan. Pada strobilus betina terdapat banyak arkegonium. Pada tiap-tiap arkegonium terdapat satu sel induk lembaga yang bermeiosis sehingga terbentuk 4 sel yang haploid. Tiga mati, dan satu sel hidup sebagai sel telur. Arkegonium ini bermuara pada satu ruang arkegonium.
Fertilisasi
Di dalam strobilus jantan terdapat banyak anteridium yang mengandung sel-sel induk butir serbuk. Sel-sel tersebut bermeiosis dari setiap sel induk terbentuk 4 butir serbuk yang bersayap kemudian serbuk sari jatuh pada tetes penyerbukan (ujung putik) buluh serbuk membelah menjadi inti tabung dan inti spermatogen. Inti spermatogen membelah lagi menjadi dua inti sperma yang membuahi sel telur di dalam ruang arkegonium. Pada strobilus betina terdapat banyak arkegonium. Pada tiap-tiap arkegonium terdapat satu sel induk lembaga yang bermeiosis sehingga terbentuk 4 sel yang haploid. Tiga mati, dan satu sel hidup sebagai sel telur. Arkegonium ini bermuara pada satu ruang arkegonium.
waktu penyerbukan kulit/pembungkus yang berbentuk pipa yang panjang mengeluarkan cairan pada puncak kulminasinya, yang menjaga butir pollen, yang dibawa oleh angin, atau mungkin sampai taraf tertentu oleh serangga, dan oleh penguapan ini ditarik ke atas puncak nucellus, jika disorganisasi parsial sel telah menimbulkan suatu tidak beraturan pollen-chamber
Pollen-Tube, berisi dua generatif dan satu inti vegetatif, menembus dinding dari megaspore dan kemudian menjadi menggembung yang akhirnya dua nucleus generatif keluar dari tabung dan sumbu dengan dua nucleus di dalam 1/2 dari megaspora yang subur.Sebagai hasil dari fertilisasi , nucleus yang fertil dari megaspore dikelilingi oleh suatu dinding sel, dan terbentuk zigot, yang mungkin melekat pada dinding dari megaspore atau berakhir pada suatu tabung pollen mereka kemudian tumbuh di dalam tabung panjang atau proembryos, cara mereka tumbuh ke arah prothallus dan secepatnya embrio dibentuk di akhir dari tabung proembryo.
Hanya Satu embrio yang menjadi dewasa. Embrio Gnetum membentuk hypocotyl, yang bertindak sebagai suatu tempat cadangan makanan dan mengambil makanan dari prothallus. daerah sebelah luar dari biji yang tebal dibentuk dari perianth yang sebelah luar,kulit yang berkayu dibentuk dari perianth yang bagian dalam itu. Jenis Gnetum yang memanjat ditandai oleh produksi beberapa silinder pusat dari kulit pohon dan kayu sekunder, yang tambahan tambahan cambium yang menghasilkan perisikel, seperti pada Cycas dan Makrozamia
Bakal biji (Ovule)
Pada Gnetum gnemon bakal bijinya terdiri dari 3 lapisan pelindung yaitu (1)Perianth, merupakan lapisan paling luar dan berdaging(fleshy),(2) Integumen luar, merupakan lapisan bagian tengah,(3)Integumen dalam, merupakan lapisan bagian dalam yang memanjang membentuk saluran tangkai putik.
Biji
Kulit biji pada Gnetum gnemon dapat dibedakan menjadi 3 antara lain
o Sarcotesta
Merupakan kulit biji terluar dan biasanya berdaging. Tersusun atas epidermis dengan lapisan kutikula, parenkim yang homogen, sklereid dengan dinding lignin, dan serat.
o Sklerotesta
Merupakan kulit biji bagian tengah dan keras. Lapisan ini mempunyai berbagai bentuk.
o Endotesta
Merupakan kulit biji bagian dalam. Tersusun atas parenkim, dan bersifat tipis seperti membran (membranous)
Gymnospermae telah hidup di bumi sejak periode Devon (410-360 juta tahun yang lalu), sebelum era dinosaurus. Pada saat itu, Gymnospermae banyak diwakili oleh kelompok yang sekarang sudah punah tetapi masih terdapat anggota-anggotanya lain yang dapat melanjutkan keturunannya hingga sekarang. Angiospermae yang ditemui sekarang dianggap sebagai penerus dari salah satu kelompok Gymnospermae purba yang telah punah (paku biji). Namun diantara Angiospermae dan Gymnospermae mempunyai persamaan dan perbedaan.
Persamaan Angiospermae dan Gymnospermae diantaranya :
o Keduanya berupa pohon dan semak
o Megaspora terdapat dalam megasporangium(nusellus) dan tidak pernah lepas.
o Nusellus dikelilingi integumen membentuk bakal biji. Bakal biji mempunyai bentuk sesile atau bertangkai.
o Keduanya menghasilkan biji.
o Serbuk sari tumbuh menjadi buluh serbuk.
Perbedaan Angiospermae dan Gymnospermae yaitu :
Angiospermae
o Habitus : Kebanyakan herba
o Perbanyakan vegetatif : Dengan bulbus,rhizoma,stek, dan cangkok
o Ovum : Tidak dibentuk dalam arkegonium
o Bakal biji : Tertutup(dilindungi karpel)
Gymnospermae
o Habitat : Tidak ada yang herba
o Perbanyakan vegetatif : Dengan tunas batang (bulbil)
o Ovum :Dibentuk dalam arkegonium(kecuali gnetum)
o Bakal biji : Terbuka (tidak dilindungi karpel)
Dalam banyak hal, Gnetum gnemon mempunyai banyak persamaan dengan Angiospermae. Adapun persamaanya yaitu :
o Mempunyai pertulangan daun yang reticulate (menjala) seperti kebanyakan pada Angiospermae
o Mempunyai trakea walaupun pembentukannya berbeda
o Saluran mikropil panjang dan setara dengan tangkai putik pada Angiospermae
o Pembentukan ovum tidak dari arkegonium, tetapi dari beberapa inti bebas gametofit betina
o Kotiledon berjumlah dua (dikotiledon).
Gb 1 dan 2. Tumbuhan melinjo(Gnetum gnemon)
Klasifikasi Gnetum gnemon
Kingdom: Plantae
Division: Gnetophyta
Class: Gnetopsida
Order: Gnetales
Family: Gnetaceae
Genus: Gnetum
Species: G. gnemon
Melinjo (Gnetum gnemon) merupakan tumbuhan tahunan berbentuk pohon yang berumah dua (dioecious). Batangnya kokoh dan bisa dimanfaatkan sebagai bahan bangunan. Daunnya tunggal berbentuk oval dengan ujung tumpul. Melinjo tidak menghasilkan bunga dan buah sejati karena bukan termasuk tumbuhan berbunga. Yang dianggap sebagai buah sebenarnya adalah biji yang terbungkus oleh selapis aril yang berdaging.
Melinjo berperawakan pohon yang ramping, berkelamin dua dan selalu hijau, dengan batang yang lurus sekali, tingginya 5-10 m; kulit batangnya berwarna kelabu, ditandai oleh gelang-gelang menonjol secara nyata; cabang-cabangnya berbagai ukuran dan letaknya melingkari batang, terus sampai di pangkal bacang. Cabang itu menebal di pangkalnya. Daun-daunnya berhadapan, berbentuk jorong, berukuran (7,5-20) cm x (2,5-10) cm; tulang daun sekunder melengkung dan bersatu di ujungnya. Perbungaannya menyendiri dan keluar dari ketiak daun, juga dari batang yang celah tua, panjangnya 3-6 cm, dengan bunga-bunganya tersusun dalam bentuk lingkaran di buku-bukunya. Bunga betina sebanyak 5-8 kuntum pada setiap buku perbungaan, bentuknya bundar dan melancip ke ujungnya. Buahnya mirip buah geluk, berbentuk jorong, panjangnya 1-3>5 cm, berembang (apiculate) pendek, berbulu halus, mula-mula berwarna kuning, kemudian berubah menjadi merah sampai lembayung jika macang. Bijinya satu butir per buah, berukuran besar dan berkulit tanduk.
Proses embriogenesisnya mungkin belum tuntas sewaktu biji itu jatuh dari pohon, perkembangan selanjutnya terjadi sewaktu biji sudah tergeletak di tanah. Biji itu memerlukan waktu beberapa bulan sampai 1 tahun untuk mulai berkecambah. Fase yuwananya berlangsung 5-8 tahun. Munculnya ranting secara serempak dan pembungaannya berlangsung terus-menerus sepanjang tahun, tetapi keadaan iklim di sentra-sentra utamanya menyebabkan adanya tingkatan kesinkronan, yang seringkali menjurus ke terjadinya 2 kali masa panen per tahunnya.
Organ Reproduksi
Sporofit Gnetum gnemon bersifat Dioceous sehingga organ reproduksi jantan dan betina terdapat pada tanaman yang berbeda. Organ reproduksi terorganisasi dalam strobili. strobili tersusun atas perbungaan panikula atau fasikula pada ketiak daun. Strobili juga tumbuh dalam ketiak pasangan daun sisik yang tersuun dekusata. Daun sisik ini bergabung pada bagian dasarnya membentuk brakte.
Reproduksi Generatif Pada G.gnemon menggunakan organ reproduksi yang disebut konus atau strobilus. Strobilus pada G.gnemon ada dua yaitu strobilus jantan dan strobilus betina.
Strobilus jantan
Gb.3 Strobilus jantan G. gnemon
Terdiri dari sumbu memanjang yang jelas buku dan ruasnya. Strobilus muda memiliki ruas yang sangat pendek. Pada buku ini mendukung brakte yang berbntuk sisik, tersusun menggerombol. Brakte buku bergabung membentuk struktur yang disebut kupula atau Collar. Jumlah kupula sesuai dengan jumlah buku pada aksis, biasanya bervariasi antara 10-20. Tiap kupula mendukung 3-6 lingkaran bunga jantan. Tiap lingkaran mendukung sejumlah bunga jantan. Bunga jantan dalam lingkaran tersusun berseling. diatas lingkaran bunga jantan terdapat satu lingkaran yang bunga betina yang abortif. Pada Gnetum gnemon 2 atau 3 kupula pada ujung strobilus, terdiksi dan steril. Di dalam strobilus jantan terdapat banyak anteridium yang mengandung sel-sel induk butir serbuk. Sel-sel tersebut bermeiosis dari setiap sel induk terbentuk 4 butir serbuk yang bersayap.
Strobilus betina
Gb.5 Strobilus betina G. gnemon
Strobilus betina mempunyai organisasi yang sama dengan strobilus jantan dengan tiap lingkaran terdiri dari 4-10 ovul diatas tiap kupula. Tidak semua ovul akan berkembang menjadi biji, hanya beberapa ovul yang mengalami kematangan. Pada strobilus betina terdapat banyak arkegonium. Pada tiap-tiap arkegonium terdapat satu sel induk lembaga yang bermeiosis sehingga terbentuk 4 sel yang haploid. Tiga mati, dan satu sel hidup sebagai sel telur. Arkegonium ini bermuara pada satu ruang arkegonium.
Fertilisasi
Di dalam strobilus jantan terdapat banyak anteridium yang mengandung sel-sel induk butir serbuk. Sel-sel tersebut bermeiosis dari setiap sel induk terbentuk 4 butir serbuk yang bersayap kemudian serbuk sari jatuh pada tetes penyerbukan (ujung putik) buluh serbuk membelah menjadi inti tabung dan inti spermatogen. Inti spermatogen membelah lagi menjadi dua inti sperma yang membuahi sel telur di dalam ruang arkegonium. Pada strobilus betina terdapat banyak arkegonium. Pada tiap-tiap arkegonium terdapat satu sel induk lembaga yang bermeiosis sehingga terbentuk 4 sel yang haploid. Tiga mati, dan satu sel hidup sebagai sel telur. Arkegonium ini bermuara pada satu ruang arkegonium.
waktu penyerbukan kulit/pembungkus yang berbentuk pipa yang panjang mengeluarkan cairan pada puncak kulminasinya, yang menjaga butir pollen, yang dibawa oleh angin, atau mungkin sampai taraf tertentu oleh serangga, dan oleh penguapan ini ditarik ke atas puncak nucellus, jika disorganisasi parsial sel telah menimbulkan suatu tidak beraturan pollen-chamber
Pollen-Tube, berisi dua generatif dan satu inti vegetatif, menembus dinding dari megaspore dan kemudian menjadi menggembung yang akhirnya dua nucleus generatif keluar dari tabung dan sumbu dengan dua nucleus di dalam 1/2 dari megaspora yang subur.Sebagai hasil dari fertilisasi , nucleus yang fertil dari megaspore dikelilingi oleh suatu dinding sel, dan terbentuk zigot, yang mungkin melekat pada dinding dari megaspore atau berakhir pada suatu tabung pollen mereka kemudian tumbuh di dalam tabung panjang atau proembryos, cara mereka tumbuh ke arah prothallus dan secepatnya embrio dibentuk di akhir dari tabung proembryo.
Hanya Satu embrio yang menjadi dewasa. Embrio Gnetum membentuk hypocotyl, yang bertindak sebagai suatu tempat cadangan makanan dan mengambil makanan dari prothallus. daerah sebelah luar dari biji yang tebal dibentuk dari perianth yang sebelah luar,kulit yang berkayu dibentuk dari perianth yang bagian dalam itu. Jenis Gnetum yang memanjat ditandai oleh produksi beberapa silinder pusat dari kulit pohon dan kayu sekunder, yang tambahan tambahan cambium yang menghasilkan perisikel, seperti pada Cycas dan Makrozamia
Bakal biji (Ovule)
Pada Gnetum gnemon bakal bijinya terdiri dari 3 lapisan pelindung yaitu (1)Perianth, merupakan lapisan paling luar dan berdaging(fleshy),(2) Integumen luar, merupakan lapisan bagian tengah,(3)Integumen dalam, merupakan lapisan bagian dalam yang memanjang membentuk saluran tangkai putik.
Biji
Kulit biji pada Gnetum gnemon dapat dibedakan menjadi 3 antara lain
o Sarcotesta
Merupakan kulit biji terluar dan biasanya berdaging. Tersusun atas epidermis dengan lapisan kutikula, parenkim yang homogen, sklereid dengan dinding lignin, dan serat.
o Sklerotesta
Merupakan kulit biji bagian tengah dan keras. Lapisan ini mempunyai berbagai bentuk.
o Endotesta
Merupakan kulit biji bagian dalam. Tersusun atas parenkim, dan bersifat tipis seperti membran (membranous)
Gnetum gnemon merupakan salah satu anggota gymnospermae. Gymnospermae (dari bahasa Yunani: gymnos (telanjang) dan sperma (biji) atau tumbuhan berbiji terbuka merupakan kelompok tumbuhan berbiji yang bijinya tidak terlindung dalam bakal buah (ovarium). Pada tumbuhan berbunga (Angiospermae, atau Magnoliophyta), biji atau bakal biji selalu terlindungi penuh oleh bakal buah sehingga tidak terlihat dari luar. Pada Gymnospermae, biji terekspos langsung atau terletak di antara daun-daun penyusun strobilus atau runjung. Pada melinjo misalnya, "pĂȘntil"nya (yaitu bijinya) sejak dari "kroto" hingga melinjo masak dapat dilihat, sementara pada tusam biji terletak pada runjungnya.
Gymnospermae telah hidup di bumi sejak periode Devon (410-360 juta tahun yang lalu), sebelum era dinosaurus. Pada saat itu, Gymnospermae banyak diwakili oleh kelompok yang sekarang sudah punah tetapi masih terdapat anggota-anggotanya lain yang dapat melanjutkan keturunannya hingga sekarang. Angiospermae yang ditemui sekarang dianggap sebagai penerus dari salah satu kelompok Gymnospermae purba yang telah punah (paku biji). Namun diantara Angiospermae dan Gymnospermae mempunyai persamaan dan perbedaan.
Persamaan Angiospermae dan Gymnospermae diantaranya :
o Keduanya berupa pohon dan semak
o Megaspora terdapat dalam megasporangium(nusellus) dan tidak pernah lepas.
o Nusellus dikelilingi integumen membentuk bakal biji. Bakal biji mempunyai bentuk sesile atau bertangkai.
o Keduanya menghasilkan biji.
o Serbuk sari tumbuh menjadi buluh serbuk.
Perbedaan Angiospermae dan Gymnospermae yaitu :
Angiospermae
o Habitus : Kebanyakan herba
o Perbanyakan vegetatif : Dengan bulbus,rhizoma,stek, dan cangkok
o Ovum : Tidak dibentuk dalam arkegonium
o Bakal biji : Tertutup(dilindungi karpel)
Gymnospermae
o Habitat : Tidak ada yang herba
o Perbanyakan vegetatif : Dengan tunas batang (bulbil)
o Ovum :Dibentuk dalam arkegonium(kecuali gnetum)
o Bakal biji : Terbuka (tidak dilindungi karpel)
Dalam banyak hal, Gnetum gnemon mempunyai banyak persamaan dengan Angiospermae. Adapun persamaanya yaitu :
o Mempunyai pertulangan daun yang reticulate (menjala) seperti kebanyakan pada Angiospermae
o Mempunyai trakea walaupun pembentukannya berbeda
o Saluran mikropil panjang dan setara dengan tangkai putik pada Angiospermae
o Pembentukan ovum tidak dari arkegonium, tetapi dari beberapa inti bebas gametofit betina
o Kotiledon berjumlah dua (dikotiledon).
Klasifikasi Gnetum gnemon
Kingdom: Plantae
Division: Gnetophyta
Class: Gnetopsida
Order: Gnetales
Family: Gnetaceae
Genus: Gnetum
Species: G. gnemon
Melinjo (Gnetum gnemon) merupakan tumbuhan tahunan berbentuk pohon yang berumah dua (dioecious). Batangnya kokoh dan bisa dimanfaatkan sebagai bahan bangunan. Daunnya tunggal berbentuk oval dengan ujung tumpul. Melinjo tidak menghasilkan bunga dan buah sejati karena bukan termasuk tumbuhan berbunga. Yang dianggap sebagai buah sebenarnya adalah biji yang terbungkus oleh selapis aril yang berdaging.
Melinjo berperawakan pohon yang ramping, berkelamin dua dan selalu hijau, dengan batang yang lurus sekali, tingginya 5-10 m; kulit batangnya berwarna kelabu, ditandai oleh gelang-gelang menonjol secara nyata; cabang-cabangnya berbagai ukuran dan letaknya melingkari batang, terus sampai di pangkal bacang. Cabang itu menebal di pangkalnya. Daun-daunnya berhadapan, berbentuk jorong, berukuran (7,5-20) cm x (2,5-10) cm; tulang daun sekunder melengkung dan bersatu di ujungnya. Perbungaannya menyendiri dan keluar dari ketiak daun, juga dari batang yang celah tua, panjangnya 3-6 cm, dengan bunga-bunganya tersusun dalam bentuk lingkaran di buku-bukunya. Bunga betina sebanyak 5-8 kuntum pada setiap buku perbungaan, bentuknya bundar dan melancip ke ujungnya. Buahnya mirip buah geluk, berbentuk jorong, panjangnya 1-3>5 cm, berembang (apiculate) pendek, berbulu halus, mula-mula berwarna kuning, kemudian berubah menjadi merah sampai lembayung jika macang. Bijinya satu butir per buah, berukuran besar dan berkulit tanduk.
Proses embriogenesisnya mungkin belum tuntas sewaktu biji itu jatuh dari pohon, perkembangan selanjutnya terjadi sewaktu biji sudah tergeletak di tanah. Biji itu memerlukan waktu beberapa bulan sampai 1 tahun untuk mulai berkecambah. Fase yuwananya berlangsung 5-8 tahun. Munculnya ranting secara serempak dan pembungaannya berlangsung terus-menerus sepanjang tahun, tetapi keadaan iklim di sentra-sentra utamanya menyebabkan adanya tingkatan kesinkronan, yang seringkali menjurus ke terjadinya 2 kali masa panen per tahunnya.
Organ Reproduksi
Sporofit Gnetum gnemon bersifat Dioceous sehingga organ reproduksi jantan dan betina terdapat pada tanaman yang berbeda. Organ reproduksi terorganisasi dalam strobili. strobili tersusun atas perbungaan panikula atau fasikula pada ketiak daun. Strobili juga tumbuh dalam ketiak pasangan daun sisik yang tersuun dekusata. Daun sisik ini bergabung pada bagian dasarnya membentuk brakte.
Reproduksi Generatif Pada G.gnemon menggunakan organ reproduksi yang disebut konus atau strobilus. Strobilus pada G.gnemon ada dua yaitu strobilus jantan dan strobilus betina.
Terdiri dari sumbu memanjang yang jelas buku dan ruasnya. Strobilus muda memiliki ruas yang sangat pendek. Pada buku ini mendukung brakte yang berbntuk sisik, tersusun menggerombol. Brakte buku bergabung membentuk struktur yang disebut kupula atau Collar. Jumlah kupula sesuai dengan jumlah buku pada aksis, biasanya bervariasi antara 10-20. Tiap kupula mendukung 3-6 lingkaran bunga jantan. Tiap lingkaran mendukung sejumlah bunga jantan. Bunga jantan dalam lingkaran tersusun berseling. diatas lingkaran bunga jantan terdapat satu lingkaran yang bunga betina yang abortif. Pada Gnetum gnemon 2 atau 3 kupula pada ujung strobilus, terdiksi dan steril. Di dalam strobilus jantan terdapat banyak anteridium yang mengandung sel-sel induk butir serbuk. Sel-sel tersebut bermeiosis dari setiap sel induk terbentuk 4 butir serbuk yang bersayap.
Strobilus betina mempunyai organisasi yang sama dengan strobilus jantan dengan tiap lingkaran terdiri dari 4-10 ovul diatas tiap kupula. Tidak semua ovul akan berkembang menjadi biji, hanya beberapa ovul yang mengalami kematangan. Pada strobilus betina terdapat banyak arkegonium. Pada tiap-tiap arkegonium terdapat satu sel induk lembaga yang bermeiosis sehingga terbentuk 4 sel yang haploid. Tiga mati, dan satu sel hidup sebagai sel telur. Arkegonium ini bermuara pada satu ruang arkegonium.
Fertilisasi
Di dalam strobilus jantan terdapat banyak anteridium yang mengandung sel-sel induk butir serbuk. Sel-sel tersebut bermeiosis dari setiap sel induk terbentuk 4 butir serbuk yang bersayap kemudian serbuk sari jatuh pada tetes penyerbukan (ujung putik) buluh serbuk membelah menjadi inti tabung dan inti spermatogen. Inti spermatogen membelah lagi menjadi dua inti sperma yang membuahi sel telur di dalam ruang arkegonium. Pada strobilus betina terdapat banyak arkegonium. Pada tiap-tiap arkegonium terdapat satu sel induk lembaga yang bermeiosis sehingga terbentuk 4 sel yang haploid. Tiga mati, dan satu sel hidup sebagai sel telur. Arkegonium ini bermuara pada satu ruang arkegonium.
waktu penyerbukan kulit/pembungkus yang berbentuk pipa yang panjang mengeluarkan cairan pada puncak kulminasinya, yang menjaga butir pollen, yang dibawa oleh angin, atau mungkin sampai taraf tertentu oleh serangga, dan oleh penguapan ini ditarik ke atas puncak nucellus, jika disorganisasi parsial sel telah menimbulkan suatu tidak beraturan pollen-chamber
Pollen-Tube, berisi dua generatif dan satu inti vegetatif, menembus dinding dari megaspore dan kemudian menjadi menggembung yang akhirnya dua nucleus generatif keluar dari tabung dan sumbu dengan dua nucleus di dalam 1/2 dari megaspora yang subur.Sebagai hasil dari fertilisasi , nucleus yang fertil dari megaspore dikelilingi oleh suatu dinding sel, dan terbentuk zigot, yang mungkin melekat pada dinding dari megaspore atau berakhir pada suatu tabung pollen mereka kemudian tumbuh di dalam tabung panjang atau proembryos, cara mereka tumbuh ke arah prothallus dan secepatnya embrio dibentuk di akhir dari tabung proembryo.
Hanya Satu embrio yang menjadi dewasa. Embrio Gnetum membentuk hypocotyl, yang bertindak sebagai suatu tempat cadangan makanan dan mengambil makanan dari prothallus. daerah sebelah luar dari biji yang tebal dibentuk dari perianth yang sebelah luar,kulit yang berkayu dibentuk dari perianth yang bagian dalam itu. Jenis Gnetum yang memanjat ditandai oleh produksi beberapa silinder pusat dari kulit pohon dan kayu sekunder, yang tambahan tambahan cambium yang menghasilkan perisikel, seperti pada Cycas dan Makrozamia
Bakal biji (Ovule)
Pada Gnetum gnemon bakal bijinya terdiri dari 3 lapisan pelindung yaitu (1)Perianth, merupakan lapisan paling luar dan berdaging(fleshy),(2) Integumen luar, merupakan lapisan bagian tengah,(3)Integumen dalam, merupakan lapisan bagian dalam yang memanjang membentuk saluran tangkai putik.
Biji
Kulit biji pada Gnetum gnemon dapat dibedakan menjadi 3 antara lain
o Sarcotesta
Merupakan kulit biji terluar dan biasanya berdaging. Tersusun atas epidermis dengan lapisan kutikula, parenkim yang homogen, sklereid dengan dinding lignin, dan serat.
o Sklerotesta
Merupakan kulit biji bagian tengah dan keras. Lapisan ini mempunyai berbagai bentuk.
o Endotesta
Merupakan kulit biji bagian dalam. Tersusun atas parenkim, dan bersifat tipis seperti membran (membranous)